Kementan Meminta Petani Bawang Putih untuk Menggunakan Likat Kuning

Kementan Meminta Petani Bawang Putih untuk Menggunakan Likat Kuning

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memerintahkan untuk percepatan tanam bawang putih untuk mengejar swasembada 2021. Karena untuk meningkatkan produktivitas, selain itu juga menggunakan benih unggul bermutu, petani diminta agar menggunakan perangkap likat kuning untuk mengendalikan hama.

“Perangkat likat kuning terbukti efektif mengurangi penggunaan pestisida karena mampu menangkap hama lebih cepat, murah dan pasti lebih ramah lingkungan,” ujar Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, Prihasto Setyanto dalam keterangan tulisnya, Sabtu (8/9/2018).

Prihasto mengungkapkan bahwa perangkap likat kuning tersebut adalah perangkap untuk menangkap serangga yang terbuat dari plastik berwarna kuning yang dilapisi oleh lem.

“Cara membuatnya cukup mudah dan murah. Cukup siapkan plastik berwarna kuning berukuran 15 x 21,5 cm yang dilapisi oleh plastik bening dan diolesi dengan lem tikus. Setelah itu pasang dengan tiang ajir bambu. Satu hekatre idealnya dipasang 40 perangkap,” ujar Prihasto.

Menurut Prihasto, Kementerian Pertanian mendorong seluruh pengembangan bawang putih, baik melalui APBN, swadaya maupun kerjasama kemitraan dengan importir, dapat mengaplikasikan teknologi sederhana dan tepat guna tersebut.

“Kita tidak mau program menuju swasembada bawang putih gagal akibat pengendalian hama dan penyakit yang asal-asalan atau tidak ramah lingkungan,” tukasnya.

Dihubungi terpisah, Direktur Perlindungan Hortikultura, Sri Wijayanti Yusuf, membenarkan penggunaan likat kuning bisa membantu mengurangi hama dan penggunaan pestisida.

“Setiap spesies serangga hama memiliki ketertarikan yang berbeda terhadap warna perangkap likat. Perangkap likat kuning efektif untuk menurunkan populasi lalat pengorok daun liriomyza, lalat buah, kutu kebul, kutu daun dan thrips,” tutur Yanti, panggilan akrab Sri Wijayanti Yusuf.

Perangkap likat yang terpasang pada area pertanaman bisa dijadikan sarana monitor populasi serangga hama.

Kabul, Ketua Kelompoktani Bawang Putih Regek mengaku bahwa menggunakan likat kuning sangat membantunya menekan serangan hama. Karena berdasarkan pengalamannya, penggunaan likat kuning ini dapat mengurangi penggunaan pestisida 10%-20%.

“Karena likat kuning kami dengan mudah membasmi serangan hama khususnya kutu dan serangga. Dari situ kami dapat mengukur penggunaan pestisida yang wajar. Jadi tidak overdosis dan merusak lingkungan. Saya janji akan sosialisasikan ke seluruh anggota,” kata Kabul.

Comments

Popular posts from this blog

Panglima TNI Mengatakan Aset Budaya Nusantara Mengangkat Kearifan Lokal

Komite Ekonomi Nasional Menganggap Bahwa Ekonomi Indonesia Belum Krisis