Wall Street Melemah Dikarenakan Buruknya Saham Teknologi
Wall Street Melemah Dikarenakan Buruknya Saham Teknologi
Wall
Street atau bursa saham Amerika Serikat saat ini jatuh pada hari Jumat
waktu setempat karena kerugian yang yang dialami di saham teknologi dan
meningkatnya kekhawatiran perang dagang.
Sabtu (8/9/2018), indeks Nasdaq turun 0,3% menjadi 7.902,54 yang dipimpin penurunan di saham Apple, Amazon dan Alphabet. Nasdag telah membukukan kerugian empat hari beruntun dan terburuk sejak September 2008 lalu.
S&P 500 mundur 0,2 menjadi 2.871,68 karena saham real estate turun lebih dari 1%. Dow Jones Industrial Average turun 79,33 poin menjadi 25,916,54 karena saham Intel melemah. Penurunan tersebut menghentikan laju kenaikan Dow Jones selama tiga minggu.
Di minggu ini secara keseluruhan indeks Nasdaq turun 2,6% sedangkan S&P 500 dan Dow menurun masing-masing 1% dan 0,2%.
Pasar melemah setelah merespons pernyataan Presiden AS Donald Trump, yang berbicara dari Air Force One pada Jumat waktu AS, bahwa negaranya siap menampar tarif tambahan untuk barang-barang impor China senilai USD267 miliar.
Kekhawatiran pasar ditambah setelah administrasi Trump mencoba untuk mengubah Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA). Sementara itu, Bloomberg News melaporkan bahwa AS dan Kanada kemungkinan akan mengakhiri pekan ini tanpa ada kesepakatan perdagangan.
“Ada banyak ketidakpastian di pasar saat ini,” kata Komal Sri-Kumar, presiden Strategi Global Sri-Kumar. AS sangat tangguh, tetapi “ada awan badai signifikan yang berkumpul.”
Selain isu perang dagang, sektor saham teknologi telah menjadi perhatian pekan ini karena terus menurun. Saham teknologi turun hampir 3% karena pasar khawatir soal peraturan ketat, terutama untuk raksasa media sosial seperti Twitter dan Facebook. Saham mereka masing-masing telah turun 13,3% dan 7,2% pada minggu. Saham mereka jatuh karena petinggi perusahaan dipanggil Kongres untuk menghentikan penyalahgunaan media sosial.
Sabtu (8/9/2018), indeks Nasdaq turun 0,3% menjadi 7.902,54 yang dipimpin penurunan di saham Apple, Amazon dan Alphabet. Nasdag telah membukukan kerugian empat hari beruntun dan terburuk sejak September 2008 lalu.
S&P 500 mundur 0,2 menjadi 2.871,68 karena saham real estate turun lebih dari 1%. Dow Jones Industrial Average turun 79,33 poin menjadi 25,916,54 karena saham Intel melemah. Penurunan tersebut menghentikan laju kenaikan Dow Jones selama tiga minggu.
Di minggu ini secara keseluruhan indeks Nasdaq turun 2,6% sedangkan S&P 500 dan Dow menurun masing-masing 1% dan 0,2%.
Pasar melemah setelah merespons pernyataan Presiden AS Donald Trump, yang berbicara dari Air Force One pada Jumat waktu AS, bahwa negaranya siap menampar tarif tambahan untuk barang-barang impor China senilai USD267 miliar.
Kekhawatiran pasar ditambah setelah administrasi Trump mencoba untuk mengubah Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA). Sementara itu, Bloomberg News melaporkan bahwa AS dan Kanada kemungkinan akan mengakhiri pekan ini tanpa ada kesepakatan perdagangan.
“Ada banyak ketidakpastian di pasar saat ini,” kata Komal Sri-Kumar, presiden Strategi Global Sri-Kumar. AS sangat tangguh, tetapi “ada awan badai signifikan yang berkumpul.”
Selain isu perang dagang, sektor saham teknologi telah menjadi perhatian pekan ini karena terus menurun. Saham teknologi turun hampir 3% karena pasar khawatir soal peraturan ketat, terutama untuk raksasa media sosial seperti Twitter dan Facebook. Saham mereka masing-masing telah turun 13,3% dan 7,2% pada minggu. Saham mereka jatuh karena petinggi perusahaan dipanggil Kongres untuk menghentikan penyalahgunaan media sosial.
Comments
Post a Comment